My Escape Palace - Cerita Fantasi - Penulis Eshie Hikmha - Episode 3

Share:

 

Jangan lupa baca episode sebelumnya..

My Escape Palace episode 1

dan juga My Escape Palace episode 2

 

My Escape Palace

Episode 3

100 tahun yang lalu dunia kami masih berdampingan dengan dunia manusia, meski tak semua manusia bisa memasukinya tapi setiap harinya pasti akan ada beberapa manusia yang berkunjung, bahkan mereka bisa memetik buah-buahan yang kami tanam untuk dibawa saat kembali ke dunia manusia. Kamipun begitu, berkunjung ke dunia manusia bukanlah hal yang dilarang dan keharmonisan itu tiba-tiba hancur saat kakekku akan di angkat menjadi penerus kerajaan, entah apa yang terjadi karena semenjak kejadian itu dunia kami benar-benar di beri perlindungan yang sangat kuat hingga tak akan ada manusia yang bisa menembusnya dan kamipun tak akan bisa lagi keluar kedunia manusia. Dan setiap aku bertanya kepada orang tuaku, satu pun tak ada yang mau menjawab karena siapapun yang berani membahas masalah itu akan diberi hukuman. Meskipun begitu pertanyaan itu tetap berputar di kepalaku hingga saat ini, dan kehadiran manusia aneh itu membuat keingintahuanku semakin besar, bagaimana bisa dia menembus perlindungan terkuat kami dan berakhir dikejar oleh para prajuritku........ aneh....

 

Episode 3

Manusia aneh itu

Wanita aneh bagaimana ia bisa memelukku dengan keadaan seberantakan ini, namun anehnya hatiku malah bergetar karenanya. Otakku ingin aku mendorongnya, berani-beraninya ia menyentuh seorang pangeran, dia bukan hanya rakyat biasa tapi dia juga manusia bagaimana bisa ia tak tahu tata krama begini. Namun, disisi lain hatiku malah ingin balik memeluknya,,,, apa ini.... apakah wanita ini penyihir yang mencoba memantraiku... saat pertanyaan demi pertanyaan berputar di kepalaku tiba-tiba ia melepaskan pelukannya..... kemudian....

Terimakasih..... sudah menyelamatkanku... ( ia masih menangis terisak, dengan suara sengau)

Bukan masalah.....  tapi manusia.... bagaimana bisa engkau memasuki dunia kami.... siapakah gerangan dikau... tak taukah kisanak itu dilarang..... (menunjukan keangkuhanku sebagai pangeran)

Ngomong apasih ni orang ( sembari mengerutkan keningnya) ....

Hai.. anda.... saya bertanya.... tidak sopan jika kisanak tidak menjawab.... (sangat yakin, wanita itu pasti terintimidasi)

Namun wanita aneh ini malah berlalu begitu saja, menuju pintu kamarku hendak keluar, dan tiba-tiba aku mendengar langkah kaki prajuritku mendekat. Seketika aku menarik tanganku dan tanpa sengaja membuatku kembali memeluknya. Sungguh aku sudah menurunkan derajatku sebagai pangeran pikirku, bagaimana mungkin wanita buruk rupa ini berkali-kali jatuh kepelukanku....

Aku dan ia saling menatap hingga kami sama-sama terkejut dan saling menjauh namun aku tak ingin terlihat gugup dihadapannya dan berpura-pura menunjukan kebijaksanaanku sebagai pangeran.

Wahai manusia, masih sangat bahaya untuk keluar dari sini.... jika prajurit menangkapmu sungguh esok kamu akan dihukum dengan sangat berat. Beruntunglah kamu wahai manusia, aku menyelamatkanmu... ( yakin wanita itu pasti berterimakasih)

Apaansih....... manusia... manusia........ ia aku manusia... tapi aku punya nama..... SHEIRA........ panggil aja sheira.... apaansih... dari tadi.... manusia terus..... kamu lagi,, ngomong kok kayak sinetron laga Indosiar.. nyebelin banget.... biasa... aja .... (menggerutu dengan cemberut, namun tetap menjaga suarnya sekecil mungkin).

(aku terkejut..... belum pernah ada wanita yang berani berkata begitu padaku... biasanya mereka hanya menunjukan keanggunan dan kelemah lembutan mereka... wanita macam apa ini)

Hei... kisanak....... ehm... kamu.... tak taukah kamu sedang berbicara dengan siapa.... aku pangeran Min.. Min Saga.. satu-satunya putra mahkota yang akan meneruskan kerajaan ini.... bagaimana mungkin manusia aneh sepertimu berani berkata tak hormat begitu kepadaku..... asal kamu tau... tak memeri hor.....

Em... ia...ia.... pangeran..... gaje banget ni orang.... min... min... permen min kali.... (memotong pembicaaran)

aku tertegun (tak mampu berkata-kata ), namun aku tak ingin terlihat terintimidasi

Ehm..... kamu...... ehm.... bagaimana bisa kamu menembus perlindungan hingga bisa memasuki dunia kami...... tak pernah ada manusia yang bisa kesini sebelumnya....  (mencoba mengalihkan pembicaraan...)

What...... maksudnya... ini udah beda alam...... jadi...... kamu....... kamu....... Jin....... (terduduk, kaget dan ketakutan)...... hiks....hiks.... kenapa sih aku bisa lari dari rumah.... dan malah masuk ke dunia makhluk halus ini..... hiks..... apakah aku akan kalian jadikan makanan...... (menangis penuh penyesalan dan keputus asaan). aku pernah mendengar cerita para pendaki yang jiwanya disesatkan oleh makhluk halus dan berakhir dengan ditemukannya mayat dari orang tersebut di dunia manusia... namun jiwanya malah dijadikan budak oleh para jin... aaaaahhhkkk..... apa ini.... kenapa hidupku sial begini... (masih menangis )

(apa... jin.... apa-apaan ini.... selain aneh.. wanita ini juga tak bertata karma bisa-bisanya ia menyebut kami makhluk halus.. sungguh tidak sopan)

Wahai mmmaaa.....ehm.. kamu..... kami bukan jin..... kami sama saja dengan jenismu.... kami sama dengan manusia... namun di dunia yang berbeda saja..... dan yang harus kamu ingat kami lebih unggul dari jenis kalian..... kami masih bisa berteman dengan para hewan dan mengerti bahasanya dan kami juga sangat akrab dengan alam karena itulah dunia kami tak pernah kekurangan sumber makanan dan rakyat kami juga makmur dan damai.

Jadi.... aku tak akan kalian makan..... tapi,,, tadi kamu bilang, jika aku akan dihukum berat jika ditemukan prajuritmu..... apa yang harus aku lakukan...... wait... apakah aku bermimpi..... ini pasti mimpi... bagaimana mungkin ada dunia lain seperti ini...... aku mimpi.... pasti.... mimpi... bangun shei...bangun.. (sembari mencubit tangan dan pipi sekeras mungkin).

(kenapa ia malah menyakiti dirinya sendiri... wanita ini semakin aneh.. namun itu pasti sakit...)

kami tak memakan manusia, kami makhluk terhormat tak mumgkin melakukan hal keji itu dan satu lagi kalau engkau mati disini mayatmu juga akan dikubur disini tenang saja.

apa..... mati... tuhan... aku masih muda belum juga menikah masak sudah mau mati saja... hiks..hiks... bangun shei... bangun.... duh.. mimpinya kok lama gini sih.... bangun.... (kembali mencubit dirinya sendiri)

Aku mencoba memegang tangannya, untuk menghentikan ia menyakiti dirinya sendiri serta mencoba menenangkan dia dengan berkata bahwa malam ini aku akan mencoba melindunginya dari pencarian para prajurit dan meminta ia untuk beristirahat dahulu malam ini. Besok barulah memikirkan bagaimana cara agar secepatnya ia bisa keluar dari dunia kami karena jika tidak, aku tidak akan bisa menjamin keselamatannya. Dunia kami yang entah karena apa begitu membenci manusia tak mungkin bisa mentolerir kehadiran mereka.

Wanita itu perlahan tenang dan mencoba mengendalikan ketakutannya, aku mengambilkan segelas air untuk ia minum dan untuk pertama kalinya aku melayani seseorang karena biasanya akulah yang dilayani.

Istirahatlah... kamu pasti lelah berlari dari tadi..... kamu bisa tidur di tempat tidurku, untuk malam ini aku akan tidur di sofa.... tapi,,, tolong bersihkan dahulu dirimu.... aku tidak akan mengijinkan badan yang sekotor itu berada di tempat tidurku yang bersih dan nyaman ini.... mandilah..... kamu bisa memakai pakaianku untuk sementara ini.....

Iya... (ia mengangguk namun masih dengan wajah kesal)

Tak tau di untung pikirku...

Wanita itu bergegas kekamar mandi dan aku menunggu sembari memastikan tak ada pengawal yang mendekat. Bagaimana mungkin aku sekhawatir ini pada manusia asing itu pikirku, meskipun ia perempuan sungguh ia jauh dari kata cantik bahkan menarikpun tidak, lihatlah wajah berantakan, pakaian yang warnanya tak senada, dan rambut.... rambutnya... seperti tak pernah disisir berbulan-bulan jorok sekali. Aku mencari-cari kekurangannya untuk meyakinkan diriku bahwa aku benar-benar tak tertarik padanya. Saat aku sibuk dengan pikiranku sendiri, terdengar suara pintu kamar mandiku terbuka. Aku berpura-pura tidak perduli dengan mencoba membaca buku di sofaku. Namun, tiba-tiba wanita itu bertanya.....

..... hm... di dunia ini punya pengering rambut gak?

(apa-apaan ini.... bagaimana bisa ia sesepele itu pada kami... tak tahukah ia.. di dunia kami teknologi juga sangat maju... memangnya kami hidup di zaman pra sejarah pikirku, namun aku tetap menjawab dan memberikan padanya).

Mma... ehm... ada di meja riasku di samping tempat tidur... kamu bisa menggunakannya.... (tanpa menoleh sedikitpun, berpura-pura sibuk membaca buku).

Aku mendengar ia sedang mengeringkan rambut dan ia juga meminta izin menggunakan barang lain yang ada disana, aku hanya menjawab ia tanpa memalingkan wajahku dari buku. Hingga ia tiba-tiba berdiri dihadapanku dan berkata...

Saga, biar aku yang tidur di sofa....

Untuk pertama kalinya ada yang memanggilku Saga selain kakekku yang telah lama wafat dan mau tak mau aku menoleh.... dan......Cantik sekali wanita ini....... aku tak bisa berkedip.... bagaimana bisa ia berubah dari bebek buruk rupa menjadi angsa yang indah hanya karena mandi.... apa-apaan ini..... 

Daaaan Deg...... SEPERTINYA AKU MENYUKAINYA...

Bersambung.

No comments