Bali With Eshie - Pengalaman Tinggal di Bali - Eshie Hikmha - Part 2 Uang

Share:

 

Bali With Eshie

Part 2 Uang

 

 

Part 1 Kapan Nikah?

 Before Birthday

Setelah semua drama yang terjadi, aku memutuskan untuk pindah ke Bali, menjauh dari lingkungan yang membuatku merasa kecil dan buruk. Sebelum bisa menginjakan kaki di Bali hal terpenting yang harus aku persiapkan adalah uang dan tentu uang akan menjadi permasalahan baru di perjalananku.

Keputusan pindah ke Bali tercetus pada bulan februari dan dengan perhitungan biaya yang mampu aku kumpulkan, aku memilih juli untuk waktu keberangkatannya. Bermodal yakin dan tekad yang kuat aku mulai bekerja mengumpulkan uang sedikit demi sedikit, namun diawal proses sangatlah sulit, sekedar mengumpulkan 1 juta saja rasannya mustahil bagaimana mungkin aku mampu mengumpulkan dua digit angka sebelum bulan juli.

Kesulitan demi kesulitan terus berdatangan, seperti buah kopi yang semakin sedikit, pengeluaran sehari-hari semakin banyak dan sulitnya mencari penghasilan tambahan selain kopi. Sebenarnya aku sudah menanam cabe untuk rencana B agar mampu mengumpulkan uang sebanyak mungkin namun sepertinya cabeku tak bertumbuh dengan maksimal, batangnya yang kecil dan belum juga menunjukan bahwa akan berbunga. Aku semakin pesimis apa ia aku mampu mewujudkan impian untuk pindah ke Bali sebelum usia 30 tahun.

Belum sampai disitu tiba-tiba aku dihadapkan dengan permasalahan baru yaitu laptopku rusak, yang notabene menjadi alatku untuk menghasilkan uang dengan menulis Blog setiap harinya, dan tentu selain mencari uang untuk ke Bali, aku juga harus kerja keras mencari uang untuk membeli laptop baru. Aku mencoba tetap yakin bahwa ini akan baik-baik saja dan aku pasti mampu mengumpulkan uang sesuai yang aku targetkan.

Bulan berlalu tak kusangka sudah memasuki akhir april dan uang yang bisa kukumpulkan hanya 4 juta saja, padahal dua setengah bulan lagi aku harus sudah tiba di Bali. Namun, aku memilih langkah berani untuk membeli tiket pesawat yang dengan yakin aku memilih tanggal 17 juli sebagai waktu penerbangannya dengan biaya 1.500.000 dan sepertia kalian tau uangku hanya tersisa 2,5 juta saja. Apakah aku masih yakin bisa? Ia, keyakinanku sebesar itu.

Meski ada kekhawatiran, aku tetap tak goyah dengan rencanaku, hingga pada titik aku pasrah dan berdoa kepada Allah, ya Allah jika memang perjalananku ke Bali membawa banyak kebaikan mudahkan ya Allah, tapi bila hanya berakhir pada keburukan sekalipun gagal aku ikhlas ya Allah. Dan kalian tahu seminggu kemudian boooom, buah cabeku melimpah hingga ratusan kilo sekali panen dalam jangka waktu 10 hari sekali, yang berarti satu bulan 3 kali panen. Kemudian kejutan baru Allah datangkan lagi, yaitu meningkatnya harga cabe bertahap dari 15 ribu kemudian 30 ribu, 40 ribu hingga 70 ribu, yang membuatku awalnya sedikit kecewa tiba-tiba malu karena pernah mengeluh kepada Allah, dari yang terlihat mustahil Allah datangkan pertolongan dari arah dan cara yang tak terduga.

Allah memberi jawaban disaat yang tepat yang membuatku akhirnya mewujudkan impianku untuk tinggal di Bali sebelum usia 30 tahun pada november mendatang, dan skenario yang Allah ciptakan seindah dan sehebat itu. Bermodalkan doa, ikhtiar dan keyakinan beserta tekad akhirnya 17 juli aku menginjakan kakiku di Bali pukul 17.00 WITA, yang mendapat kejutan indah lainnya dengan allah pertemukan aku dengan orang-orang baik dan hebat yang akan menjadi bagian dalam cerita perjalananku selanjutnya.

 

Bersambung 

 Part 3 Aku Pergi Dulu

Traveling 

 

2 comments: