My Escape Palace - Cerita Fantasi - Penulis Eshie Hikmha - Episode 2

Share:
 My Escape Palace

EPISODE 2



My Escape Palace
 
Malam ini bulan purnama kembali muncul dan ini pertanda sayembara memilih jodoh untuk pangeran akan segera di gelar lagi. Kenapa aku berkata lagi, karena itu sudah ke tiga kalinya sayembara itu diadakan. Keluarga kerajaan hampir menyerah untuk menemukan wanita yang disukai pangeran, sudah banyak kerajaan yang mengirimkan putri tercantiknya namun tak juga bisa membuat pangeran tertarik. Hingga pada sayembara kedua kerajaan tak lagi memperhitungkan asal wanita yang ingin ikut sayembara, sekalipun kalangan rendahan boleh ikut serta mulai dari rakyat biasa hingga budak pun boleh ikut asal cantik dan menarik dan ternyata hasilnya tak juga ada yang bisa memikat hati pangeran.

Hingga munculah desas – desus bahwa pangeran tidak tertarik kepada wanita dan yang terparah adalah mulai terdengar bahwa pangeran memiliki penyakit kelamin yang membuat dia malu jika kelak dia menikah wanita yang ia nikahi akan mengetahuinya. Sungguh malang nasib pangeran itu, banyak yang bersimpati tapi banyak juga yang mencibir dan orang yang menjadi permasalahan bagi kerajaan itu yang notabene akan menjadi penerus tahta kerajaan tersebut, dia adalah aku pangeran Min.

Aku menyukai wanita dan aku juga tak memiliki penyakit kelamin seperti yang mereka ceritakan, perkara aku tak tertarik kepada semua wanita yang mengikuti sayembara karena diantara mereka tidak ada yang menarik perhatianku. Mereka hanyalah wanita yang menginginkanku karena tau siapa aku, wanita mana yang menolak di nikahkan dengan seorang pangeran. Mereka hanya menyukai kedudukanku, apa yang kumiliki, dan siapa aku. Menikah dengan pangeran kata-kata itu sangat membanggakan bagi mereka, sedangkan bagiku kata pangeran terkadang membuatku membenci diriku sendiri. Aku hanya berharap kelak ada yang mencintaiku sebagai Min, bukan pangeran Min. 

Melihat bulan purnama membuat banyak hal berkecamuk dalam pikiranku, hari yang sangat kubenci akan datang lagi. Dan aku harus bersikap terhormat , tetap tersenyum diantara wanita yang menunjukan wajah cantik, anggun, senyum manis yang semuanya palsu hanya demi kedudukan , harta dan kebanggaan sunguh menyesakan bagiku. Dalam diam dan pikiran berkecamuk tiba-tiba perhatianku teralih dengan warna cerah di balik pohon di dekat meja taman, tidak mungkin itu hewan. Aku melihat beberapa warna dari balik pohon tersebut , warna pink, kuning, biru dan merah . warna itu perlahan semakin jelas berjalan hingga berhenti di meja taman, “apa itu” pikirku. Perlahan ku perhatikan dan akupun tersadar dan agak kaget. “itu manusia” apa yang dia lakukan disini, bukankah istana ini memiliki perlindungan yang sangat baik yang tidak mungkin bisa di tembus oleh manusia apalagi seperti manusia aneh yang aku lihat ini. Dan apa yang dia lakukan , mengapa dia mengagumu vas bunga apakah di dunia manusia tidak ada vas tersebut.

“Dasar manusia aneh, dia tak tahu bahaya apa yang menantinya. Bisa-bisanya dia membahayakan dirinya hanya karena sekedar mengagumi vas bunga” kataku dalam hati. Namun saat itu tiba-tiba ia membuka topinya, samar –samar aku memperhatikan ternyata dia adalah Wanita. Bagaimana mungkin seorang wanita tampil seberantakan itu, seharusnya wanita itu anggun seperti yang selalu kulihat.

Wanita ini perlahan keluar dari ranting pepohonan dengan rambut acak-acakan dipenuhi daun pepohonan, pakaian yang warnanya tidak dapat aku pahami bagaimana bisa dia memilih pakaian seperti itu untuk digunakan, rambut yang agak aneh seperti tidak terawat dan kenapa wajahnya ada warna hitam yang melingkari matanya seperti cat yang luntur. Bagaimana mungkin ada jenis wanita di dunia manusia seperti dia, apakah dia jenis makhluk yang berbeda? , benar –benar aneh. 

Selain aneh , wanita ini juga ceroboh bagaimana bisa dia menjatuhkan vas bunga yang sedari tadi dia kagumi,  dia akan mendapatkan masalah besar “dasar ceroboh”. Tapi, larinya cepat juga , mungkin karena dia suka berolahraga hmmmm ada hal baik juga di diri wanita itu. 

Kearah mana ya dia berlari, aku mulai bertanya-tanya dan penasaran hingga ku buka pintu kamarku untuk memastikan dia berada dimana. Namun , tiba-tiba dari sudut lorong kulihat ada warna yang sedari tadi mengganggu penglihatanku, dan seketika aku masuk kekamarku karena panik aku malah lupa menutupnya, aku berdiri dibalik tirai dekat pintu kamarku menunggu dia berlari melewati kamarku baru aku akan menutup pintunya pikirku. Aku hanya menunggu sembari menggunakan telingaku, mendengarkan langkah kakinya apakah sudah mulai menjauh. Saat aku ingin mengintip sedikit , tiba-tiba warna cerah itu dengan cepat memasuki kamarku dan menerobos kedalam lemariku menutupnya dan senyap tak ada suara yang kudengar lagi. Aku terdiam menunggu beberapa menit tetap tidak ada suara “jangan-jangan dia mati ” pikirku, aku melangkah ke depan lemari, ku buka perlahan untuk memastikan apakah dia masih hidup atau tidak dan... yang kutemukan adalah wanita dengan wajah berantakan menatapku ketakutan seperti aku akan membunuhnya, aku sedikit kaget karena lingkaran hitam disekitar matanya yang seperti cat luntur namun aku coba tersenyum agar tatapan ketakutan itu menghilang dari wajahnya. Saat aku ingin mencoba berbicara kepadanya, tiba-tiba pengawal mengetuk pintuku dan bertanya adakah manusia yang lari menuju ke kamarku?. Kutatap kembali wajah manusia aneh yang ada di lemari pakaianku, wajah takutnya semakin terlihat, ia mencoba memberi tatapan mengiba padaku, wajah aneh itu tiba-tiba terlihat lucu di mataku, aku ingin tersenyum tapi kutahan.

Tiba-tiba muncul pikiran usil di kepalaku, aku benar-benar ingin mengerjai manusia aneh ini, kujawab pertanyaan pengawal .
“hmm.. sebenarnya tadi ada bayangan terlihat memasuki kamarku”
Kutatap wajah manusia aneh itu dan ia terlihat semakin panik dan seperti akan menangis “lucunya” besit ku dalam hati.
“hmm, bayangan yang terlihat itu.......”
Wajahnya semakin dipenuhi keringat dan terlihat pasrah diwajahnya namun matanya menatap sendu padaku dan aku hampir kehilangan kendaliku menahan tawa.
“ternyata hanya siluet tiraiku yang tertiup angin, tidak ada manusia disini”
Pengawal segera menutup pintu dan bergegas mencari kemana manusia aneh yang notabene sekarang ada di lemari pakaianku.

Kutatap wanita yang ada dihadapakanku, kulihat raut lega diwajahnya namun tiba-tiba ia menunduk dan mulai menangis, aku bingung dan sontak berkata “kamu kenapa?”, ia menatapku dan perlahan keluar dari lemari pakaianku namun tiba-tiba ia memelukku aku terkejut namun..... Deg......... Perasaan apa ini?.....

Bersambung ....
 
 
 


1 comment: